SALAM BUNGA SEPASANG

SALAM BUNGA SEPASANG
SELAMAT DATANG DI BLOGSPOT PERISAI DIRI SEMEN GRESIK

Profil

Dr. Ir. Dwi Soetjipto, MM. (Pendiri Perisai Diri Semen Gresik)
Dwi Soetjipto, lahir pada tanggal 10 Nopember 1955, diangkat sebagai Direktur Utama Semen Gresik pada 2005. Beliau mengelola keseluruhan aspek operasional dari Semen Gresik Group. Masa jabatan yang sekarang sebagai Direktur akan berakhir pada 2010. Bergabung dengan Semen Gresik Group pada 1981 dan memiliki pengalaman luas dalam industri semen. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Litbang Semen Padang (1990-1995), Direktur Litbang Semen Padang (1995-2003), dan Direktur Utama Semen Padang (2003-2005). Beliau juga menjabat Komisaris Utama PT Igasar (1998-2003). Koordinator Bidang Diklat dari Institut Semen dan Beton Indonesia (2000-sekarang). Meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Andalas, Padang dan Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan pada tanggal 03 Desember 2009 di Jakarta tepatnya di Auditorium Pasca Fakultas Ekonomi Kampus Universitas Indonesia, Direktur Utama PT Semen Gresik (Persero) Tbk. (Perseroan), Dwi Soetjipto, meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik setelah menjalani Sidang Promosi Doktor.
Dwi Soetjipto berhasil mempertahankan disertasinya yang diberi judul:
”Faktor Penentu Kesiapan Sinergi dan Perilaku Strategik Karyawan Paska Penggabungan Perusahaan: Studi Kasus di BUMN Semen”

Restrukturisasi korporasi dalam penggabungan (atau yang biasa disebut merger/akuisisi) berbagai perusahaan menjadi fenomena umum dalam menghadapi dinamika persaingan era globalisasi, dengan sasaran menciptakan skala ekonomi berbasis sinergi. Penggabungan ini berimplikasi pada perubahan strategi korporasi, serta tuntutan adaptasi sumber daya dan kapabilitas internal perusahaan. Proses penggabungan juga menciptakan perubahan mendasar pada para anggota perusahaan baru, yang memerlukan perintisan perilaku strategik baru, untuk mendukung penciptaan nilai lebih baik bagi pelanggan, serta keunggulan dalam persaingan.

Dwi Soetjipto, yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan pada bulan Juni 2005 sebagai pimpinan puncak Perseroan, menyadari bahwa potensi sekaligus masalah dan tantangan yang dihadapi Perseroan sangat besar dan komprehensif, mengingat masalah penggabungan atau konsolidasi perusahaan BUMN semen yang terdiri dari PT Semen Gresik, PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa sejak 1995 tersebut belum menemukan model terbaiknya.

Pada masa lalu sinergi Perseroan belum berjalan dengan baik serta masih dibayangi berbagai masalah disintegrasi yang menggerus kinerja Perseroan. Dalam lima tahun terakhir proses sinergi antara PT Semen Gresik, PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa mulai menemukan bentuknya sehingga mampu meningkatkan kinerja Perseroan secara berkesinambungan. Perseroan tercatat sebagai salah satu BUMN terkemuka di Indonesia yang memberikan kontribusi positif kepada stakeholders serta mampu bersaing dengan para pemain global di industri persemenan.

Di pihak lain, Kementerian BUMN telah menetapkan kebijakan rightsizing untuk mencapai jumlah BUMN yang rasional, yaitu menjadi kira-kira 80 sampai 85 BUMN dari jumlah BUMN saat ini sekitar 139 perusahaan, antara lain melalui merger/konsolidasi dan holding. Dalam implementasinya tindakan tersebut banyak menemui tantangan dan hambatan.

Hal tersebut memberikan inspirasi kepada Dwi Soetjipto untuk meneliti lebih dalam seluruh aspek permasalahan yang dihadapi Perseroan. Berbekal pengalaman sebelumnya sebagai manajemen puncak di PT Semen Padang dan di Perseroan, Dwi Soetjipto kemudian menuangkan pengalaman dan penelitiannya ke dalam karya tulis dengan harapan dapat menjadi acuan maupun referensi bagi pihak internal Perseroan maupun pihak eksternal yang menghadapi masalah serupa.

Penelitian ini menguji secara terintegrasi aspek internal karyawan (komitmen organisasional, sikap pada perubahan, kepuasan kerja), dan aspek eksternal karyawan (hubungan atasan bawahan, pengkomunikasian perubahan, budaya organisasional, tekanan lingkungan eksternal), sebagai anteseden terhadap kesiapan bersinergi untuk menciptakan perilaku strategik karyawan.

Hasil penelitian menemukan bahwa:
  1. perilaku strategik karyawan dipengaruhi oleh kesiapan bersinergi, komitmen organisasional, dan tekanan lingkungan eksternal.
  2. kesiapan bersinergi karyawan dipengaruhi oleh komitmen organisasional, sikap terhadap perubahan, dan tekanan lingkungan eksternal.
Penelitian juga menemukan adanya perbedaan signifikansi hubungan variable pada perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi, sebagai reaksi terhadap persepsi peluang dan ancaman masing-masing kelompok pada penggabungan.

“Semoga disertasi ini dapat memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu manajemen pada umumnya dan peningkatan sinergi Perseroan pada khususnya demi kontribusi yang lebih baik lagi bagi Stakeholders Perseroan,” ujar Dwi Soetjipto.

Ketua sidang adalah Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Firmanzah, Ph.D, dengan para penguji yang terdiri dari:
Promotor             : Budi W. Soetjipto, D.B.A
Ko-Promotor        : Dr. Setyo Hari Wiyanto dan Dr. Ign. Heruswasto
Ketua Tim Penguji : Ruslan Prijadi, Ph. D
Anggota              : Albert Widjaja, Ph. D, Sari Wahyuni, Ph.D, Dr. T. Ezni Balqiah, Dr. Zaenal Soedjais

Sidang ini juga dihadiri oleh Ketua Program Studi Ilmu Manajemen PascaSarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Dr. Adi Zakaria Afiff.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar